PEMBAHASAN
I. Makna
Pendidikan
·
Pendidikan adalah usaha sadar dan
terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan,
akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa
dan Negara (UUSPN No.20 tahun 2003)
·
Pendidikan berarti tahapan kegiatan yang
bersifat kelembagaan (seperti sekolah dan madrasah) yang dipergunakan untuk menyempurnakan
perkembangan individu dalam menguasai pengetahuan, kebiasaan, sikap dan
sebagainya (Dictionary of Psychology, 1972)
·
Pendidikan ialah proses pengubahan sikap
dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Kamus Besar Bahasa Indonesia, 1991)
Pendapat saya yaitu
Jadi pendidikan dapat dimaknai sebagai proses mengubah tingkah laku anak didik
agar menjadi manusia dewasa yang mampu hidup mandiri dan sebagai anggota
masyarakat dalam lingkungan alam sekitar dimana individu itu berada. Pendidikan
tidak hanya mencakup pengembangan intelektualitas saja, akan tetapi lebih
ditekankan pada proses pembinaan kepribadian anak didik secara menyeluruh
sehingga anak menjadi lebih dewasa.
II.
Makna Mengajar
§ Sardiman
AM (2004:48), menyebutkan bahwa : Mengajar diartikan sebagai suatu aktivitas
mengorganisasi atau mengatur lingkungan sebaik-baiknya dan menghubungkan dengan
anak, sehingga terjadi proses belajar. Atau dikatakan, mengajar sebagai upaya
menciptakan kondisi yang kondusif untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi
para siswa. Kondisi itu diciptakan sedemikian rupa sehingga membantu
perkembangan anak secara optimal baik jasmani maupun rohani, baik fisik maupun
mental.
§ menurut
Dadang Suhardan (2006:53), bahwa : Mengajar pada dasarnya merupakan kegiatan
akademik yang berupa interaksi komunikasi antara pendidik dan peserta didik.
§ menurut
Burton yang dikutip oleh Syaiful Sagala (2003:61), yaitu : Mengajar Merupakan
upaya memberikan stimulus, bimbingan pengarahan, dan dorongan kepada siswa agar
terjadi proses belajar.
Pendapat saya yaitu bahwa
mengajar adalah aktivitas kompleks yang dilakukan guru dalam menyampaikan
pengetahuan kepada siswa, sehingga terjadi proses belajar. Aktivitas kompleks
yang dimaksud antara lain adalah mengatur kegiatan belajar siswa, memanfaatkan
lingkungan (baik yang ada di kelas maupun di luar kelas), dan memberikan
stimulus, bimbingan pengarahan serta dorongan kepada siswa.
III. Makna
Belajar
Ø
Menurut WINKEL, Belajar adalah suatu aktivitas
mental / psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang
menghasilakn perubahan – perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, ketrampilan,
dan sikap-sikap
Ø
Menurut WHITERINGTON, Belajar adalah
suatu proses perubahan dalam kepribadian sebagaimana dimanifestasikan dalam
perubahan penguasaan pola-pola respontingkah laku yang baru nyata dalam
perubahan ketrampilan, kebiasaan, kesanggupan, dan sikap
Ø Menurut
OEMAR H. Belajar adalah bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara berperilaku yang baru berkat pengalaman dan latihan
Pendapat
saya yaitu,Belajar adalah sebuah proses perubahan di dalam kepribadian manusia
dan perubahan tersebut ditampakkan dalam bentuk peningkatan kualitas dan
kuantitas tingkah laku seperti peningkatan kecakapan, pengetahuan, sikap,
kebiasaan, pemahaman, keterampilan, daya pikir, dan kemampuan-kemampuan yang
lain.
IV. Makna
Tugas Guru
1) Tugas
guru dalam bidang profesi yaitu meliputi mendidik, mengajar, dan melatih.
Mendidik berartimeneruskan dan mengembangkan nilai-nilai hidup. Mengajak
berarti meneruskan danmengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan
melatih berarti mengembangkan keterampilan-keterampilan pada siswa
2)
Tugas guru dalam kemanusiaan yaitu disekolah
harus dapat menjadikan dirinya sebagaiorang tua kedua. Ia harus mampu menarik
simpati sehingga ia menjadi idola para siswanya.Pelajaran apapun yang
diberikan, hendaknya dapat menjadi motivasi bagi siswanya dalam belajar. Bila
seorang guru dalam penampilannya sudah tidak menarik, maka kegagalan
pertamaadalah ia tidak akan dapat menanamkan benih pengajarannya itu kepada
para siswa. Para siswaakan enggan menghadapi guru yang tidak menarik.
3)
Tugas guru dalam bidang kemasyarakatan
yaitu, Masyarakat menempatkan guru pada tempat yang lebih terhormat di
lingkungannya karenadari seorang guru diharapkan masyarakat dapat memeperoleh
ilmu pengetahuan. Ini berarti bahwa guru berkewajiban mencerdaskan bangsa
menuju pembentukan manusia Indonesiaseutuhnya yang berdasarkan pancasila.
Tugas utama guru yaitu
:
a.
Mendidik
Mendidik dapat
diartikan sebagai usaha mengantarkan anak didik kearah kedewasaan baik secara
jasmani maupun rohani, mendidik sebagai upaya pembinaan pribadi terhadap sikap
mental dan akhlak anak didik. Mendidik lebih komprehensif yakni membina anak
secara utuh baik ranah kognitif, efektif maupun psikomotorik agar tumbuh dan
berkembang menjadi insan berkepribadian dan berakhlak mulia.
b.
Mengajar
Secara sempit, mengajar
berarti memberi pelajaran atau menyampaikan dan menanamkan pengetahuan kepada
siswa. Mengajar lebih menekankan kepada "transfer of knowledge".
Sedangkan secara luas mengajar adalah upaya menciptakan kondisi yang kondusif
untuk berlangsungnya kegiatan belajar bagi siswa, sehingga siswa berperan aktif
dalam proses belajar mengajar.
c.
Membimbing
Membimbing merupakan
suatu kegiatan tertentu dan mengarahkan anak didik sesuai dengan tingkat
perkembangannya, baik perkembangan emosi, minat, kecerdasan maupun sosial.
Membimbing juga berarti membantu memecahkan persoalan-persoalan atau kesulitan
yang dihadapi anak didik sehingga mencapai perkembangan yang lebih baik.
d.
Mengarahkan
Dalam hal ini seorang
guru harus mampu mengarahkan peserta didik untuk mencapai apa yang dikehendaki
oleh diri peserta didik, oleh guru, maupun tujuan pendidikan. Kehendak,
keinginan, ataupun cita-cita peserta didik harus diarahkan sedemikian rupa
sehingga sesuai dengan tujuan pendidikan.
e.
Melatih
Melatih dapat dilakukan
dengan memberi latihan-latihan dan pembiasaan secara terus menerus sampai anak
didik mengalami perubahan dari tidak bisa menjadi bisa.
f.
Menilai
Menilai berarti
menyimpulkan dan mengolah informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar
peserta didik. menilai dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan
untuk memantau proses, kemajuan dan perbaikan hasil belajar dalam bentuk
ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester atau ulangan
kenaikan kelas. Menilai digunakan untuk memulai pencapaian kompetensi peserta
didik, bahan penyusunan laporan hasil belajar dan memperbaiki proses
pembelajaran.
g.
Mengevaluasi
Mengevaluasi berarti
mengukur suatu kegiatan untuk mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada
anak didik. Mengevaluasi dapat juga diartikan suatu keseluruhan kegiatan
pengukuran, apakah proses pembelajaran yang dilaksanakan sudah berhasil atau
belum. Ukuran keberhasilan adalah peserta didik mengalami perubahan dari belum
tahu menjadi tahu, dari belum paham menjadi paham.
Pendapat
saya yaitu, tugas guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,
mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar
dan pendidikan menengah.
V. Makna
Tugas Murid
Kata murid berasal dari kata bahasa arab
rada, yuridu, muridan yang berarti orang yang menginginkan. Secara istilah
pengertian murid adalah orang yang menghendaki agar mendapatkan ilmu
pengetahuan, keterampilan, pengalaman dan kepribadian yang baik untuk bekal
hidupnya agar di dunia dan akhirat.
Tugas
murid yaitu :
1.
Murid harus menyadari sepenuhnya akan
arah tujuan belajarnya
2.
Murid harus memiliki motive yang murni
(instrinsik/niat). Niat yang benar adalah “karena Allah”.
3.
Harus belajar dengan “kepala penuh”.
4. Harus
senantiasa memusatkan perhatian (konsentrasi pikiran) terhadap apa yang sedang
dipelajari
Di
lihat dari berbagai aspek di antara nya :
1. Aspek
yang berhubungan dengan belajar
·
Murid harus menyadari sepenuhnya akan
arah dan tujuan belajarnya.
·
Murid harus mempunyai motif yang murni.
·
Harus belajar dengan “kepala penuh”;
artinya murid memiliki pengetahuan dan pengalaman-pengalaman belajar
sebelumnya.
·
Murid harus menyadari bahwa belajar
bukan semata-mata menghafal
·
Harus senantiasa memusatkan perhatian
(kosentrasi pikiran) terhadap apa yang sedang dipelajari.
·
Harus memiliki rencana belajar yang
jelas.
·
Murid harus memandang bahwa semua ilmu
(bidang studi) itu sama penting bagi dirinya, sehingga semua bidang studi
dipelajari dengan sungguh-sungguh.
·
Jangan melalaikan waktu belajar dengan
membuang-buang waktu atau bersantai-santai.
·
Harus dapat bekerja sama dengan kelompok
untuk mendapatkan sesuatu atau memperoleh pengalaman baru dan harus teguh
bekerja sendiri dalam membuktikan keberhasilan belajar.
·
Selama mengikuti pelajaran atau diskusi
dalam kelompok, harus menunjukkan partisipasi aktif dengan jalan bertanya atau
mengeluarkan pendapat.
2. Aspek
yang berhubungan dengan bimbingan
a) Murid
harus menyediakan dan merelakan diri untuk dibimbing sehingga ia memahami akan
potensi dan kemampuan dirinya dalam belajar dan bersikap.
b) Menaruh
kepercayaan kepada pembimbing dan menjawab setiap pertanyaan dengan sebenarnya
dan sejujurnya.
c) Secara
jujur dan ikhlas mau menyampaikan dan menjelaskan berbagai masalah yang
diderita atau dialami.
3. Aspek
yang berhubungan dengan administrasi
·
Tugas dan kewajiban terhadap sekolah
·
Tugas dan kewajiban terhadap kelas
·
Tugas dan kewajiban terhadap kelompok
4. Adab
dalam bergaul
·
Adap terhadap guru
·
Adap terhadap murid
5. Meningkatkan
efektifitas belajar
·
Kesadaran atas tanggung jawab belajar
·
Cara belajar yang efisien
Pendapat
saya yaitu, murid mempunyai tugas untuk menjaga hubungan baik dengan guru
maupun dengan sesama temannya dan untuk senantiasa meningkatkan keefektifan
belajar bagi kepentingan dirinya sendiri. Adapun tugas tersebut ditinjau dari
berbagai aspek yaitu aspek yang berhubungan dengan belajar, aspek yang
berhubungan dengan bimbingan, dan aspek yang berhubungan dengan administrasi.
DAFTAR
PUSTAKA
Nasution,
S. (2010). Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar & Mengajar. Bandung:
Bumi Aksara.
Sardiman,
A.M. (2004). Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Ilmu
Pendidikan islam.Bandung:PT Perpustakaan septia, 1997
http://perdita-alazhar2.blogspot.com/p/konsep-dasar-pendidikan-dan-makna.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar